Selasa, 16 Oktober 2012

Permainan ini terus dijalani


よし!
Bisa kukembalikan siklus ini.
Atau meski aku tak benar-benar ingin menyamai gerak galaksi.
Berhasil tak terlambat!

Seperti tak benar-benar khawatir,
aku terus meyakini,
bukan karena nilai bagus kuinginkan, berdiriku disini.
Meski tetap kubutuhkan demi bertahan,
demi eksistensi dalam peran ini.
Ada yang kucari.
Dan tak sama dengan yang mereka cari.
Tapi Tuhan, doronglah aku.

Banyak tugas harus dikerjakan hari ini.
Entah, aku yang sekarang, berubahkanh?
Ke arah mana pun, aku tak yakin.
Tapi, permainan ini terus kujalani.
Kali ini hampir tanpa jeda yang cukup banyak.
Aku kini sedikir takut.
Tenggelam dalam ini cerita.
Masihkah aku mengingati Dia sang Tuan?

Setengah 8 malam di pasar minggu,
sudah banyak orang mendistribusikan sayur-sayuran yang akan dijual.
Tanpa mereka ini, bagaimanalah orang-orang yang
kerjanya hanya di depan laptop saja itu?
Yang kebutuhannya disediakan orang lain itu?
Para pekerja yang setiap hari sibuk ini,
seperti bumi yang setia dalam siklus revolusinya pada matahari.
Seperti irama dalam kehidupan ini.
Dan para “pemikir” penerima itu pula bagian dari galaksi ini.
Juga aku, aku yang sedang merenungi ini semua.
Aku sedang tenggelam dalam khusyuk “revolusi” ini.
Meski dengan tetap “berpikir sadar”.
Revolusi insan semestinyalah tetap mengaktifkan “kesadaran berpikir” ini.
Karna “dzikir” adalah “berpikir sadar”.
Dan Tuhan,
Permainan ini terus kami jalani.
Karna cerita ini belum selesai..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar