Kamis, 04 Oktober 2012

スゲーな日ですよ~


Inilah hari yang luar biasa.
Ini, dari dulu sampai sekarang.
Dan tak akan kuceritakan!

Berawal seperti biasa.
Diproses dengan luar biasa.
Aku tersenyum saja seperti tidak waras.
Bukankah sebelumnya sudah kutulis,
aku tak ingin membuatnya salah memahami,
dan aku ingin membacanya.

Tuhan menuliskan sebuah cerita yang kupuji ini
Menghiburku?
Ah, sudah kukatakan, tidaklah aku benar-benar paham.
Aku berkata, “今日はありがとうほんとうに、神様。。

Semoga saja sampai rasa dan pikirku meski setitik saja.
Pula meski, aku tak benar-benar paham apa yang kubaca.
うれしいと言った
Senyum ini datang sendiri.
Tak bisa kusimpan.
バイバイ
Inilah hari yang luar biasa.
Meski aku tak benar-benar paham.
Meski aku tak mampu menjelaskan.

Today, again,
Tuhan rubah rencana kami.
Itu tak masuk akal bagi aku.
Karna Tuhan, itu semua tak bisa dijelaskan.
Aku mempertanyakan diriku sendiri,
sedang Tuhan membuat segala rencananya nyata.
Aku tak mampu melakukan apa yang Dia lakukan..

Aku menunggu Ami di UI hingga setengah 7, Keretanya dari Bogor sampai.
Aku sudah menunggu dari siang.
Dari perpus, mengerjakan transkip wawancara, main jigsaw, dengar musik.
Kembali ke FIB mushalla,
kembali lagi ke perpus belajar kanji, tidur…
Kabar datang..
Tidak jadi pulang dengan kereta karna ada insiden kereta.
BAKA!
Aku tau ada insiden kereta tapi aku lupa memberitaunya.
Yabai, yabai.

Angin bertiup kencang, dingin, kabar kedatangan hujan.
Aku pulang dengan sekelumit kekhawatiran.
Aku tau Ami,
Dia bukan orang yang nyaman ketika dikhawatirkan..

Di pasar minggu, barisan orang menanti angkot 04 menuju Depok.
Ah, merekalah penumpang kereta yang berhijrah angkutan untuk sementara.
Saking lama menunggu, saking banyaknya penumpang, saking jarangnya 04 yang lewat.
Mereka berdesakan di depan pintu 04, tidak mengizinkan aku dan yang lainnya turun.
Akal mereka sedang ditutup kabut.
Insiden hari ini membuatku berpikir,
Jakarta bisa mati cepat, sedikit saja bencana datang.

Tapi sudah kukatakan “hari yang luar biasa”
Semuanya karna dia.
Karna Tuhan menuliskan cerita yang kupuji ini.
Maka aku terus tersenyum dalam hati atas apa saja yang kualami hari ini.
Hujan deras dari Depok hingga Jakarta.
Cuaca ini tidak mempengaruhi hatiku.
Hari yang buruk bagi Rima,
tidak merubah perasaanku tentang hari ini.
Keras kepala.
Hari ini luar biasa,
hanya karna pagi itu.
Aku tak benar-benar paham.
Meski aku tak dapat menjelaskan..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar