Hari ini, Botchan.
Pertama kali aku baca novel Botchan seingatku adalah setelah
aku tau siapa Natsume Soseki dan kagum pada kharismanya. Aku lebih kagum lagi
setelah baca Botchan. Meskipun tidak ada novel karyanya yang lain selain
Botchan yang sudah kubaca.
Aku lupa bagaimana sebenarnya Natsume Soseki, dan apakah
ketika kelas prosa aku mencatat sesuatu tentang dia atau tidak. Pokoknya aku
merasa Natsume Soseki pasti orang yang hebat, karna dia adalah penulis Botchan..
Botchan adalah novel yang to the point. Ceritanya tidak
bertele-tele. Sama seperti karakter Botchan yang lurus. Daripada sekedar
menerima bagaimana dunia ini berjalan, Botchan melawan arus. Idealisme dan
integritas Botchan adalah apa yang menarik dari novel Botchan yang sederhana.
Lalu Nino, muncul sebagai Botchan. Seorang Nino. Nino bukan
orang seperti Botchan tapi Nino juga punya prinsip kuat yang dia pegang untuk
menjalani kehidupan. Tapi Nino terlalu tidak bisa ditebak.
Nino dan Botchan, bahagia? Pokoknya aku luar biasa senang dan
menunggu saat dimana aku bisa menontonnya.
Dan hari ini, aku menontonnya. Terlalu telat memang. Tidak
sesuai yang kubayangkan. Aku berharap lebih bagus lagi, tapi pesan yang ingin
disampaikan sampai dengan sangat baik. Bukan film yang seluar biasa itu jika
dibandingkan dengan popularitas novelnya yang masih dibaca hingga kini. Tapi kesederhanaannya
sama dengan kesederhanaan novelnya.
Kesuraman No Longer Human Osamu Dazai tertutupi oleh pengaruh
kuat integritas Botchan.
“kau dilahirkan untuk menjadi seorang guru”
“Botchan adalah orang yang baik dan lurus”
“kenakalan dan hukuman tidak bisa dipisahkan. Orang yang
berbuat nakal tapi berbohong untuk menghindari hukuman adalah orang yang
pengecut!”
“aku benci berbohong!”
“sekolah adalah tempat dimana kita diajarkan berbohong dan
mengambil keuntungan dari orang lain”
Banyak yang tidak suka karakter Botchan yang selalu
menggerutu dan cuma bisa marah-marah. Tapi Botchan ADALAH seorang guru. Setidaknya
dia GURU bagiku!