Ohno Satoshi (INFP)
Sebenarnya bukankah
sesuatu yang memalukan bagi laki-laki untuk menangis?
Tapi aku akan dengan
mudah menangis di banyak keadaan, dan aku nggak mau orang lain tau.
Pernah waktu aku
lagi ngobrol sama Nino di telepon, tiba-tiba anak ini bilang, “Riida, kamu
selalu menjaga kami, aku benar-benar berterima kasih..apa pun yang kita katakan
setiap hari, di lubuk hati yang terdalam Riida kita adalah yang terbaik! Kamu
tidak akan tergantikan! Kamu dengar nggak? Kamu nggak ketiduran kan?”
Ada hal yang
memenuhi hatiku waktu aku denger itu.
Aku bahkan nggak
bisa jawab apa-apa kecuali, “aku tutup ya..”. akhirnya aku diceramahi sama dia
karena itu.
Tapi aku bener-bener
nggak bisa ngomongin hal semacam itu.
Anak-anak itu, yang
bisa nganggep orang kayak aku sebagai leader, aku bener-bener sayang sama
mereka.
Kalau aku ada di
grup lain, aku mungkin nggak akan dikasih perhatian semacam itu, makanya aku
bener-bener merasa bersyukur.
Aku nggak ganteng,
dan nggak special. Tapi Karena Arashi sangat ganteng dan sangat special, aku
pun jadi kelihatan hebat di sana.
Yah..aku bener-bener
minta maaf karena orang seperti aku yang jadi leader, tapi aku bener-bener
sayang mereka, sangat sangat.
Orang-orang bodoh
ini, meskipun mereka melakukan kesalahan dan nggak ada satu pun yang bisa
maafin mereka, aku nggak akan pernah bisa ninggalin mereka.
Aku cuma harus
ngelindungin mereka… sampai kapan pun, meski Arashi udah nggak ada lagi.
Bukan! Kalo kita
selalu bersama, Arashi ga akan berakhir.
Kita udah melewati
semua bersama-sama sampai sekarang, dan ga akan berubah di masa depan.
Waktu aku mikirin
itu, air mataku akan jatuh..
Sakurai Sho (ESTJ)
Waktu
kamu sampai pada usia tertentu, kamu akan semakin jarang menangis.
Mungkin
kamu jadi semakin mati rasa menghadapi dunia ini.
Dari
satu sisi kelihatannya kamu kehilangan kepolosan, tapi sebenarnya itu karena
kamu ingin jadi lebih kuat.
Makanya
menurutku kalau kamu ngerasa sedih kamu mesti tahan, kalau mau jadi laki-laki.
Tapi
beberapa waktu lalu, waktu tur, kita berlima lagi ngomongin tentang masa lalu,
dan tiba-tiba anak itu mulai nangis, aku nggak akan nyebutin kalo anak itu si
M.
Trus
Aiba tiba-tiba ngerangkul pundak Matsujun dan mulai nangis juga.
Apa-apaan
orang-orang bodoh itu..
Waktu
aku mikir begitu, tiba-tiba aku sadar kalo orang yang meluk mereka dan nangis
sama-sama itu aku.
Ruangan
itu jadi lautan air mata..
Kalo
ada orang ngeliat ini mereka pasti mikir, “apa-apaan, jijik banget orang-orang
ini”.
Tapi
sungguh, beginilah kita selalu. Makanya kita merasa sangat bahagia.
Bukan
hal yang biasa buat sebuah grup bisa saling membagi air mata masing-masing.
Makanya
aku suka Arashi. Aku sendiri adalah pendukung Arashi.
Kita
ditakdirkan bersama..
Aiba
Masaki (ENFP)
Karna demam aku terlambat. Semua
staff jadi marah.
Waktu aku nggak tau mesti gimana,
tiba-tiba Nino nundukin kepalanya di depan staff.
Dia sebenernya ga perlu sampe
sejauh itu, tapi aku bener-bener tersentuh waktu itu!
Aku punya seorang teman yang
lebih memilih aku daripada harga dirinya sendiri.
Dia menghargaiku sejauh itu..aku
bener-bener kepikiran tentang ini.
Yahh meskipun beberapa bulan
setelahnya aku menghabiskan banyak uang untuk anak itu.
Tapi kalo untuk anak-anak Arashi,
aku nggak akan ngerasa khawatir apa pun yang aku korbankan.
Nggak masalah apakah itu uang,
waktu, atau bahkan diriku sendiri.
Orang-orang yang bisa
mengorbankan diri mereka seperti ini benar-benar ada.
Kalau aku memikirkan semua hal
tentang Arashi, air mataku akan jatuh. Sama seperti waktu aku sakit.
Aku nggak mau sakit, tapi aku
akhirnya menyusahkan banyak orang.
Pekerjaanku akhirnya digantikan
sama mereka berempat, dan bahkan sangat peduli sama aku.
Makanya, aku nggak bisa diam di
atas tempat tidur, aku memaksakan diri ikut acara.
Waktu itu Jimusho nggak ngomong
apa-apa, tapi Riida dan Sho-kun marah.
Mereka bilang, “kamu pikir kamu
harus ada di sini sekarang? Kamu boleh pergi ke acara kapan aja, tapi pikirin
dulu kondisi tubuhmu sendiri!”
Waktu itu aku merasakan perbedaan
yang kuat antara anak-anak Arashi dan orang-orang lainnya yang bekerja
denganku.
Ada orang-orang yang peduli
padaku tanpa tergantung pada hubungan kerja yang kita miliki, aku benar-benar
tersentuh sampai badanku menggigil.
Nggak akan terlupakan sama
sekali, bukan, aku bener-bener nggak boleh ngelupain itu!
Dan itu bukan tangisan ratapan,
tapi luapan kebahagiaan.
Karena itu, aku di sini sekarang.
Ninomiya Kazunari (ISTP)
Aku sebenarnya nggak suka sama atmosfer yang sedih.
Tapi kalau air mata itu datang dari lubuk hati yang terdalam,
Menurutku itu bukan hal yang memalukan, dan itu bukan kesedihan yang
buta.
Bisa dibilang itu membuat dadamu terasa hangat.
Aiba-chan bilang, “aku tersentuh”. Tapi sebenarnya akulah yang tersentuh
sama Aiba.
Aku bener-bener kaget, si bodoh yang biasanya tertawa setiap hari
tiba-tiba jatuh sakit suatu hari.
Tapi si bodoh itu tetep ingin bersama Arashi meskipun dia menderita.
Di depan kamera dia tersenyum. Tapi di belakang kamera dia tergeletak
dan bahkan nggak bisa ngomong apa pun.
Dia bener-bener nggak mau ninggalin Arashi.
Seorang professional yang bertanggung jawab, bener-bener si bodoh itu..
Waktu dia tersenyum sambil nahan sakit, sebenernya di dalam hatinya
menangis.
Aku rasa aku diberkahi, bisa bertemu orang-orang ini.
Meskipun aku sebenernya suka banyak orang tapi aku yakin kasih sayangku
untuk Arashi nggak akan kalah dari siapa pun.
Itu adalah cinta dari hati yang terdalam..bisa dibilang kalo aku bisa
melihat orang lain menyeka air matanya, itu pasti cuma Arashi.
Saling berbagi air mata dan senyuman sepanjang perjalanan, aku percaya
akan selalu seperti itu di masa depan.
Aku jadi semakin baik dan ramah, karna Arashi sangat baik dan ramah.
Matsumoto Jun (ENTJ)
Aku adalah orang yang akan nangis kalau lagi nonton film, makanya
menurutku menangis akan membuatmu merasa lebih baik.
Mungkin aku bisa dipanggil anak cengeng, tapi aku nggak mau kehilangan
air mataku.
Hidupku akan jadi hampa tanpa air mata.
Waktu ulang tahun, di konser yang bukan cuma Arashi, fans juga nyanyiin
lagu ulang tahun..
Waktu orang-orang yang nggak kukenal ngasih aku hadiah, dan bilang kalo
mereka mendukungku..
Waktu aku baca cerita cinta yang indah..
Waktu aku melihat orang-orang berjuang melewati masa-masa terberat
mereka..
Karena aku bisa merasakan hal-hal luar biasa di dunia ini, aku bahkan
nggak tau kenapa aku mulai nangis kencang.
Air mata pada saat-saat itu akan jadi sangat hangat.
Waktu Arashi ngobrol dan ketawa sama-sama, waktu aku liat senyum mereka,
mataku berkaca-kaca.
Karena aku merasa bersyukur..
Aku selalu berpikir, “kalo aku nggak sama orang-orang ini, mungkin aku
akan kehilangan diriku sendiri”
Waktu aku ngerasa lelah, aku merasa diberi kekuatan, berjalan bersama
menuju masa depan, menuju arah yang benar, banyak hal kudapatkan dari Arashi.
Terakhir kali anak-anak Arashi ngerencanain pesta ulang tahunku
diam-diam,
Sejak pagi mereka diemin aku, aku sebenernya marah, tapi mereka sengaja
begitu untuk bikin aku malu.
Waktu aku liat senyum mereka, aku tiba-tiba nangis.
Mereka tau kalo aku bakalan nangis.. bahkan Sho-kun meluk aku.
Aku sama sekali nggak malu, karna kita udah jadi keluarga.
Itulah kenapa aku suka menangis..ketika aku nangis, segalanya jadi lebih
baik.
(dari kiri Matsujun, Sho, Ohno, Nino, Aiba)
Karena aku tertarik dengan MBTI Arashi, aku sisipkan MBTI mereka ;D