Rabu, 10 Oktober 2012

Apa yang mesti ditakutkan?


Jika hidup benarlah sebuah lorong-lorong gelap yang fana,
sebuah sandiwara “agung” di atas panggung ilusi.
Meski aku tak 100% paham maksud semuai ini.
Aku teringat kata-kata aa Gym,
“segala yang di depan akan segera ada di belakang”
Apa yang mesti ditakutkan?
Apa aku memang dipermainkan oleh cerita?
Oh, sungguh aku tak paham.
Mengapa hokum psikologi berjalan tak masuk akal?
Mengapa aku mesti dipermainkan oleh perasaanku?
Oleh masa laluku? Oleh tindak orang lain?
Oh, jujur, sudah muak aku di dalam peran ini.
Dan benarlah itu, benarlah Tuhan!
Manusialah pembangkang yang nyata!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar