Sabtu, 05 Januari 2013

Relatif


Hari ini dari kompas TV aku berpikir sesuatu yang sudah lama ada di kepalaku
Sekawanan serigala memburu sekawanan lembu, di kutub utara
Aku tak tau apa yang dipikirkan lembu-lembu itu saat itu
Juga aku tak memahami perasaan para serigala saat itu
Tapi inilah yang kupikirkan,
Aku tak tau sisi mana yang benar dan salah..

Kau mengerti kan,
Di satu sudut bumi, manusia pemburu menggunakan anjing untuk berburu makanan
Manusia dan hewan karnivora memburu herbivore
Herbivora yang sedang tenang mencari makan
Tiba-tiba terusik oleh hewan pemburu
Dia diburu, mati, dan dia dimakan manusia dan hewan pemburu

Di Jepang ada larangan memotong daging hewan seperti halnya pemotongan kurban
Jepang adalah Negara nomor 1 yang begitu menyayangi hewan
Di satu sudut lain, ada manusia yang bersumpah tidak akan makan daging hewan
Seperti biksu, yang mensucikan diri dari sifat kebinatangan,
ia tak makan daging hewan
Dan benar bahwa, daging hewan menyumbang sifat-sifat hewan ke dalam dirimu
“kau adalah apa yang kau makan”

Aku tak tau mana yang benar dan salah dalam hidup ini

Aku mendengar info tentang cara “shalat” kaum yahudi
Dan itu mirip dengan shalatnya kaum muslim
Dan mengapa setiap rasul mempunyai kaum dan syariat sendiri
Penyempurnaan adalah kata lain dari adaptasi budaya manusia
Penyempurnaan bukanlah tentang sang sutradara menemukan hal yang lebih baik,
mana mungkin, Dia adalah sutradara sempurna!

Beberapa orang mengesakan Tuhan tanpa terlalu perduli pada syariat yang sekarang
Karna atas nama universal, dia membuang “merk” yang membedakannya dengan para pengesa Tuhan lainnya
Aku yakin setiap orang diberi peran
Dan peranku adalah sebagai muslim di bawah syariat yang dibawa sang rasul terakhir
Aku bukan umat Yesus ataupun Musa
Bukan pula aku umat hindu yang mensucikan diri dari sifat kebinatangan dengan tak makan hewan
Aku umat akhir zamannya nabi Muhammad (saw)

Aku mulai berpikir bahwa manusia tak tau mana yang benar dan salah
Cobalah kau berpikir dengan akalmu dan bedakan yang benar dan salah
Kau tak mampu karna…
“Apa yang baik dan benar menurutmu mungkin buruk dan salah di mata Tuhan, dan sebaliknya”

Lihat, akal manusia yang diagungkan, dikatakan mampu membedakan benar dan salah ternyata salah
Lalu apa yang membuat Umar dijuluki al-Faruq?
Karena kedekatannya dengan sang kebenaran
Jadi Tuhanlah yang membuat kita bisa membedakan benar dan salah

Aku berpikir bahwa benar hewan dibunuh dan diburu itu tindakan kejam
Tapi Tuhan berkata, “moderatlah..kau berunsur daging seperti hewan, kau karnivora. Maka, makanlah daging hewan yang diciptakan untukmu”
Bahwa manusia memang hewan yang bisa berbicara, apa salahnya makan daging hewan?
Bahwa kita memang pemakan segala, ini terlihat mengerikan tapi ini benar
Moderatlah,
Karna menikah adalah bagian dari perintah Tuhan,
Tidak menikah meski demi menyucikan diri adalah pemberontakan terhadap perintah Tuhan

Tuhan membuat syariat berbeda-beda,
karna mungkin, kebenaran itu relative pada hakikatnya
Itulah mengapa ada banyak kebenaran jika kau gunakan akalmu untuk berpikir
Tapi Tuhan memerintahkan akan sesuatu agar yang relative itu menjadi mutlak
Seperti Tuhan membuat rotasi dan revolusi bumi untuk membuat waktu menjadi “mutlak”
Padahal tak ada apapun di dunia ini kecuali relatif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar