Selasa, 08 Januari 2013

Perfect Sense!


Aku benar-benar bukan orang yang bisa dipaksa keluar begitu saja
Daripada aku harus berpura-pura nyaman dan mengalah,
aku mungkin berdiam diri di dalam atau keluar dengan wajah menyeramkan, oh..

Hari ini abang dan keluarganya pulang dari Ciamis
Mereka datang sebentar ke rumah, untuk memberi kabar
Saat mamah bilang Rafi, keponakanku, kurusan,
aku jadi teringat kata-kata dia waktu baru mulai masuk sekolah di sini
“anak-anak di sini nakal-nakal…”

Rafi berusia 7 tahun sekarang
Dia menghabiskan masa sekolah pertamanya di Inggris
Aku jelas tak tau bagaimana dia berteman di sana dan seperti apa kawan-kawannya
Tapi sampai mengatakan anak-anak di sini nakal…
Aku penasaran dengan sekolah dan teman-temannya di sana
Mungkin pendidikan pada anak di sini hanya sebatas memberikan hukuman pada anak
Sedangkan di sana aku dengar Rafi banyak dapat penghargaan dan juara

Dia suka main game, dia pintar main game
Dia juga suka nonton
Dan di sekolahnya di Inggris, guru di sana menyuruh orangtua murid untuk memastikan agar di rumah anaknya membaca
Wah, hebat juga hal seperti itu
Setidaknya, bukan hanya terbiasa main game, nonton ataupun gambar,
dia juga akan terbiasa membaca buku J
Aku rasa dia bagus dalam mendesain dan merakit sesuatu
Aku yakin dia akan jadi hebat nantinya :D
Dan semoga dia dapat teman yang menyenangkan juga
Karna sifatnya yang tidak mau mengalah, mungkin akan beresiko bertengkar terus
Tapi Rafi pintar membuat temannya mengalah padanya
Aku pernah jadi lawannya main game,
dia ingin unggul dariku tapi dia menyarankanku banyak hal yang seakan-akan baik buatku
Dia menawarkan kerja sama, padahal dia juga ingin mengungguliku
Hahaha, kecil-kecil sudah pintar begitu ya….

Akhir-akhir ini aku sedang nonton Hana Kimi versi Korea
Sejujurnya, filmnya agak membosankan
Aku mengharapkan melihat film yang penuh dengan humor
Tapi disana tidak
Bukan berarti tidak ada humor
Aku yakin karena perbedaan selera humor orang Korea dan Jepang
Agak kering juga rasanya, Karena leluconnya tidak sebanyak yang ada di versi Jepang
Beberapa humor yang agak dipaksakan mengikuti Jepang, rasanya sangat garing
Dan beberapa lelucon khas Koreanya juga sukses membuat aku tertawa
Salah juga membandingkan versi Jepang dan Korea, sudah pasti berbeda…
Apalagi ini film komedi, dengan selera humor Jepang yang agak aneh, pasti beda..
tapi setidaknya aku suka para pemainnya
Go Jae He, Mizuki versi Koreanya badannya tinggi, bahkan mengimbangi Nakatsu versi Koreanya, dia benar-benar kelihatan seperti laki-laki (aku membicarakan postur badan)
Kang Tae Joon, Sano versi Korea mirip sekali dengan Nakamura Aoi (Sano di Hana Kimi 2011)!
Setiap liat ekspresinya aku ingat terus dengan Nakamura Aoi!
Lalu Cha Eun Gyeul, Nakatsu versi Korea, imagenya lebih kekanakan dan polos,
aku rasa Nakatsunya Ikuta Toma lebih terlihat kelelakiannya
Image energiknya tetap ada
Yang agak menganggu, sekolah di Koreanya terlihat mewah
Baju-baju yang dipakai laki-laki di Korea apa begitu semua ya?
Celananya warna pink, hijau muda, biru muda, warna-warna yang cerah
Sudah begitu, agak ketat
Eun Gyeul juga bajunya terlalu…,
ah jauh sekali dengan image Nakatsu yang cowok
Pergaulan antar cowoknya juga benar-benar keliatan bedanya
Ah, di Korea apa cowok sejaim itu ya?
Kesan asrama cowok yang liar dan berisik itu jadi tidak ada lho…
Jalan cerita yang fokus ke Jae he dan Tae Joon juga khas Korea banget
Yang kunikmati di Hana Kimi biasanya ya pergaulan 3 asramanya,
pertandingan antar asrama, cerita-cerita yang melibatkan semua penghuni
Karakter mereka juga kuat semuanya
Ini bedanya versi Korea dan Jepang
Aku jauh lebih menikmati cara Jepang menyajikan Hana Kimi
Meski begitu aku menikmati acting Lee Hyun Woo sebagai Cha Eun Gyeul di sini
Aku melihat Nakatsu dari tempat yang berbeda, tapi aku suka dengan Nakatsu versi ini juga :D

Oh ya, aku sedang berpikir tentang permainan tak jongkok
Anak-anak jaman sekarang ternyata sudah tak memainkannya lagi
Ah, padahal itu permainan yang paling seru menurutku
Apa mereka benar-benar tidak tau ya ada permainan semacam itu
Kalau tau, mereka pasti keasyikan :D

Awalnya aku berpikir, hari ini aku hanya akan bicara tentang yang manis-manis saja
Aku teringat masa bermainku ketika kecil, menyenangkan meski ada juga yang tidak menyenangkan
Kalau ada hal baik yang bisa diingat, kenapa harus ingat hal yang buruk
Aku sedang berpikir tentang hal seperti itu saat ini
Tapi ternyata..
Malam ini aku baru menemukan Taichan mati dengan perut yang sudah menghitam
Badannya juga sudah bau
Dari makanannya yang masih banyak, aku menduga dia mungkin mati sudah lama
Tapi perutnya yang hitam..
Perutnya memang agak aneh sudah lama, bulu di sekitar situ rontok dan kulitnya mengkerut di bagian itu
Aku khawatir dia kedinginan dalam keadaan begitu
Lalu belakangan aku dapati dia jilat-jilat tembok
Jangan-jangan dia keracunan cat tembok…
Ah, apa aku salah lagi?
Mengacuhkan hal seperti itu…

Hamster di rumah tinggal Koichan
Dia pun di dekat mulutnya ada benjolan yang mulai membesar keliatannya
Yang jelas ada benjolan di situ, dan aku tak tau itu apa
Sejak ada Kuro di rumah, aku hanya fokus pada Kuro tanpa memperhatikan anak-anak lagi
Aku benar-benar merasa bersalah
Meski begitu aku tak bisa merubah apapun
Mungkin inilah saatnya
Saat yang pernah aku pertanyakan kapan datangnya…

Semangat mengurus Koichan!!
Dan selamat berbahagia untuk Kachan, Michan, Bochan, Taichan, Chichan…
Apa kalian sudah berkumpul ya?
Koichan masih menikmati udara di sini
Sampai jumpa di sana…
Aku mau liat kalian berkumpul lagi…!
Urutan kepergian keluarga Kachan:

1. Chichan, satu-satunya anak perempuan Kachan dari Michan, warna bulunya putih sendiri dan matanya merah, dengan umur yang masih sangat muda, menghilang tiba-tiba dari kandang, diduga diambil oleh sesuatu entah orang atau hewan lain, hampir tidak ada kemungkinan dia melarikan diri dari kandang yang tinggi. Kasus kehilangan yang sangat aneh, sampai sekarang pun masih penasaran siapa yang mengambil Chichan. Kemungkinan besar sudah mati.

2. Kachan, kepala keluarga, badannya paling gemuk dan doyan sekali makan dan makannya banyak dibanding yang lainnya, matanya paling sipit karena itulah terlihat paling tampan,sempat khawatir dia obesitas. Setelah menderita dengan penyakit tumor yang membuat tubuhnya membengkak dan berdarah-darah, Kachan mati. Beberapa hari sebelum kematiannya pun meski giginya keliatan sudah tidak kuat lagi menggigit makanan, dia masih sangat semangat untuk makan. Menyedihkan harus melepas Kachan dengan cara begini.

3. Bochan, anak cowok Kachan yang paling gemuk dan lucu. Postur tubuhnya yang beda sendiri bikin dia gampang dikenali dibanding Taichan dan Koichan. Makannya banyak dan paling sering disentuh oleh kami. Diduga setelah menderita diare selama beberapa hari, Bochan kehilangan cairan dan mati. Sebelumnya kandangnya bau menyengat karena fesesnya yang tidak normal. Mati tidak lama setelah Kachan, tanpa diketahui sakitnya terlebih dahulu. Menyesal sekali.

4. Michan, ibunya anak-anak dan janda dari Kachan. Larinya paling cepat dan paling ahli dalam berakrobat. Paling kurus dibanding yang lainnya karena sepertinya sudah lama dia sering bermasalah dengan pencernaannya. Nafsu makannya sangat labil. Dia bertahan dengan umur yang panjang, bulunya mulai rontok sedikit demi sedikit dan jalannya mulai tergopoh, tapi aku menduga ada suatu penyakit juga meski aku tak tau itu apa. Michan bisa dikenali dari matanya yang besar dan bentuk mulut dan hidungnya yang khas. Di usia tuanya dia terlihat sering sekali dan menikmati tidur di tempat makannya sendiri. Mati setelah terlihat mengkhawatirkan dengan usia tuanya. Kematian yang sedikitnya diharapkan karena umurnya yang sudah tua dan sakit-sakitan, aku berharap dia segera tenang dengan kepergiannya Karena aku hampir tak tahan melihat dia tak berdaya.

5. Taichan, cukup susah dibedakan dari Koichan. Hanya, dulu pernah bertengkar dengan Koichan dan menyisakan luka di dekat matanya. Luka itu yang kami pakai untuk mengenali dia. Setelah lukanya hilang, kandang Taichan dan Koichan dibedakan dengan jamur di tempat Taichan yang tutupnya tidak ada. Agak tidak adil tapi terpaksa dilakukan untuk membedakan Taichan dan Koichan. Ah, cara tidur Taichan pun tidak disamai oleh yang lain. Meletakkan mulutnya di sela-sela jeruji, sampai kelihatan seperti terjepit dan dua giginya terlihat jelas. Bedanya dengan Koichan yang tidur dengan menjepitkan badannya di kepala jamur. Mati setelah ditemui keanehan pada perutnya sudah lama ini. Dicurigai ada sesuatu yang berhubungan dengan kerontokan bulu di perutnya, karna ketika mati perutnya menghitam. Tapi belakangan ditemui sering menjilati tembok, dicurigai juga keracunan cat tembok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar