Rabu, 21 November 2012

di persimpangan


Suatu pagi yang dingin
Dingin dan sepi, dan suasana yang selalu kurindukan
Bapak itu dari Bali dan bernama Wayan
Berkali-kali dia berkata “hebat” dan “Keren”
Iya, dan aku..
Kebanyakan gampang mencurigai orang lain

Hari yang tak terduga
Dan sepi selalu membawa suasana baru
Aku sampai tepat setengah 8 di sana
Dan aku, bapak itu mengubah segalanya
“ibu pasti bangga, belajar yang bener ya..”,
Membuatku berpikir berkali-kali tentang individualisme yang kupegang

Individualisme pun adalah kontrol takdir, dan memang bodoh
Aku berpikir Mori Ogai ada benarnya
Dia seorang sulung
Dan tak mungkin tak berpikir tentang tanggung jawabnya terhadap keluarga dan adik-adiknya
Aku teringat pada kakak-kakakku
Dan aku sejenak membayangkan,
Bagaimana jika aku yang jadi mereka
Bisakah aku sibuk memikirkan kebebasan?

Natsume soseki mengatakan,
Dilema manusia modern adalah keharusan memilih antara
Memajukan diri sendiri, atau mematikan diri demi komunitas

Dan Mori Ogai meyakini,
Ada kalanya seseorang harus mematikan dirinya demi komunitasnya daripada mementingkan kepentingannya sendiri

Dan aku, berada di persimpangan,
Terus bertanya pada diriku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar