Sabtu, 17 November 2012

Dan dia pergi..


Dan dia pergi
Tanpa tau rasa apa yang ditinggalkannya pada kami
Aku bersikap tidak lagi seperti dulu
Karena aku tau, aku telah kalah
Dan aku telah dibodohi, entah oleh siapa

Ya, aku tak paham
Rasa apa yang memproses hatiku yang akhirnya sulit kukenali
Aku mencoba menolak segala rasa yang kurasa ini
Pada akhirnya, aku tersiksa
Dan dia pergi..
Tanpa tau apa yang dia tinggalkan untuk kami
Sebuah luka

Hari ini aku sakit
Dan tidak lagi kunikmati
Aku semakin yakin bahwa..
Aku sudah berubah
Dan aku yang dulu benar-benar kurindukan

Semakin siang semakin sakit
Aku tak bisa tidur siang meski kupaksakan
Seperti aku, tanpa sadar, sedang mengkhawatirkan sesuatu
Segala rasa yang bercampur aduk
Amarah, kecewa, sedih, penolakan atas segala rasa ini
Aku tersiksa, dan tanpa aku sadari

Aku tak memahami diriku
Dan aku benci, mengapa..
Aku mesti marah
Padahal tak ada yang perlu kukhawatirkan kecuali aku

Dia mendukung hal yang Tuhan benci
Dia melakukannya, yang Tuhan benci
Aku marah, dan aku marah
Persetan bukan?!
Aku melakukan pula yang dibencinya
Meski tersimpan dan hanya Tuhan yang tau
Tapi aku membela diriku sendiri, meski yang terdalam dari aku..
Membencinya sampai mati
Bodoh bukan?!

Aku ingin neraka menyambut mereka
Ya, karna mereka tak memujamu Tuan!
Aku marah, dan tak tertahan
Aku marah, dan aku harus marah
Karena…
Tuhan?
Itu urusan dia kan?!
Karna dia?
Sungguh, aku tak paham pada aku!

Dan segala rasa diangkat dan dijatuhkan
Tuhan, aku tak mengerti

Malam ini kami makan jagung bakar
Mudah sekali membuat rumah kami ramai oleh anak-anak kecil tetangga
Buat saja keramaian di halaman rumah
Seperti malam ini, kami bakar jagung
Dan anak-anak kecil datang menonton
Kesakitanku, segalanya sembuh sejak ini
Benar-benar tak habis pikir
Aku benar-benar tak habis pikir!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar