Aku
tidak tau mengapa senyum begitu sulit bagiku saat ini dan saat-saat lainnya.
Aku ingin sekali tersenyum bebas, dengan tulus dan sempurna. Tapi sungguh,
semuanya begitu sulit, semua begitu sulit.
Senyum
itu sedekah yang paling mudah kan? Tersenyum membuat setiap orang yang
mendapatkannya merasa hangat. Aku tau! Tapi aku bukanlah seorang aktris
professional yang dengan mudahnya tersenyum seolah-olah aku baik-baik saja.
Kau
mungkin memaksaku, tersenyumlah pada mereka dengan tulus maka bebanmu akan
terangkat. Ajarilah aku bagaimana caranya! Karna aku terlalu angkuh bagi
siapapun!
Kau
mungkin melihatku tersenyum dengan mudahnya di satu momen yang langka atau
jarang, tapi beberapa menit kemudian tiba-tiba aku begitu murung. Aku memang
tak dapat dijelaskan. Aku tak mampu mendalami keangkuhan yang merajaiku. Pun
terlalu angkuh bagiku untuk meninggalkannya. Maka jangan pernah merasa kau
mampu memahamiku, karna ucapanmu ku anggap tak lebih daripada omong kosong!
Senyum?
Aaaaahhh……. Aku juga berharap aku mampu melakukan sandiwara sebaik mungkin
untuk membuat orang lain bahagia. Kenapa aku begitu lemahnya, aku hanya
amatiran di dunia ini. Oh Darwin, teori evolusimu memang benar dalam kasus ini!
Percuma,
kau membawaku ke satu tempat, berbicara padaku mengenai hal-hal menyenangkan
untuk membuatku lepas dari semua ikatan yang menyiksa ini. Kawan, tinggalkanlah
aku sendiri, aku tidak nyaman diperlakukan seperti yang lain mengkhawatirkan
temannya. Ya! Aku aneh. Tebakanmu benar. Orang menyebalkan yang egois yang
sulit memahami orang lain, keras kepala.
Doakan
saja agar aku mampu bertahan di sisa kehidupanku ini. Agar aku mampu belajar
tersenyum di atas semua luka. Agar aku mampu membahagiakanmu. Karna aku ingin
sekali melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar