Kamis, 01 September 2011

It's hard for smile!

Aku tidak tau mengapa senyum begitu sulit bagiku saat ini dan saat-saat lainnya. Aku ingin sekali tersenyum bebas, dengan tulus dan sempurna. Tapi sungguh, semuanya begitu sulit, semua begitu sulit.

Senyum itu sedekah yang paling mudah kan? Tersenyum membuat setiap orang yang mendapatkannya merasa hangat. Aku tau! Tapi aku bukanlah seorang aktris professional yang dengan mudahnya tersenyum seolah-olah aku baik-baik saja.

Kau mungkin memaksaku, tersenyumlah pada mereka dengan tulus maka bebanmu akan terangkat. Ajarilah aku bagaimana caranya! Karna aku terlalu angkuh bagi siapapun!

Kau mungkin melihatku tersenyum dengan mudahnya di satu momen yang langka atau jarang, tapi beberapa menit kemudian tiba-tiba aku begitu murung. Aku memang tak dapat dijelaskan. Aku tak mampu mendalami keangkuhan yang merajaiku. Pun terlalu angkuh bagiku untuk meninggalkannya. Maka jangan pernah merasa kau mampu memahamiku, karna ucapanmu ku anggap tak lebih daripada omong kosong!

Senyum? Aaaaahhh……. Aku juga berharap aku mampu melakukan sandiwara sebaik mungkin untuk membuat orang lain bahagia. Kenapa aku begitu lemahnya, aku hanya amatiran di dunia ini. Oh Darwin, teori evolusimu memang benar dalam kasus ini!

Percuma, kau membawaku ke satu tempat, berbicara padaku mengenai hal-hal menyenangkan untuk membuatku lepas dari semua ikatan yang menyiksa ini. Kawan, tinggalkanlah aku sendiri, aku tidak nyaman diperlakukan seperti yang lain mengkhawatirkan temannya. Ya! Aku aneh. Tebakanmu benar. Orang menyebalkan yang egois yang sulit memahami orang lain, keras kepala.

Doakan saja agar aku mampu bertahan di sisa kehidupanku ini. Agar aku mampu belajar tersenyum di atas semua luka. Agar aku mampu membahagiakanmu. Karna aku ingin sekali melakukannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar