Aku kaget.
Baru pertama
kali aku memikirkanmu sampai seperti ini.
Meskipun
kita keluarga, apa karna itu?
Terlalu
wajar ya?
“Itu jadinya begini”, “itu gimana jadinya?”,
Jangan
berpikir terlalu susah
Kau harus sering tertawa dengan keras
Aku ini,
anakmu, dan..
Kau adalah
orangtuaku
Mungkin ini
kebetulan,
Tapi itu
cukup sebagai satu-satunya yang membuatku bangga
Aku tidak
mengatakannya,
Karna aku
malu
Tapi itulah
yang kupikirkan
Belakangan
ini ubanmu semakin keliatan banyak,
Bukankah
sudah cukup?
“Kau selalu
hidup demi orang lain selama ini,
Makanya
sekarang kau akan hidup melakukan apa pun yang kau suka..”,
Mustahil ya?
Karna kau
terlalu baik
Kenapa ya?
Aku tak bisa
menulisnya dengan dramatis
Benar-benar
terlalu biasa
Tapi
begitulah kita ya
Sampai
sekarang pun, selanjutnya pun, seterusnya..
Tak apa ayo
terus tetap begini
Seperti
biasanya kita rasakan
Kalau kita
terus berjalan seperti ini,
Suatu saat
pasti saatnya akan datang juga ya
Kalau, aku
ada di posisimu, bagaimana rasanya ya?
Saat itu,
yang aku mulai mengerti adalah penyesalan,
Betapa
hebatnya dirimu
Makanya,
mungkin aku tak akan mengatakannya
Nenek adalah
orang yang hebat
Benar-benar
menyesal,
Tapi terima
kasih
By
Ninomiya Kazunari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar