Senin, 09 Juli 2018

Di dalam Jeruji

Belakangan Nino aktif main film dan serial TV lagi. Nino muncul lagi. Akhir-akhir ini aku menghabiskan waktu untuk nonton Nino lagi.

Tersebar kabar bahwa Nino akan menikah. Meskipun itu cuma gosip, aku percaya bahwa Nino sekarang ini punya pacar. Aku tau itu bukan urusanku. Dan aku tidak ingin mencampuradukkan urusan pribadi dia dengan karir dia di TV. Aku hanya ingat kata-kata dia. Dia bilang dia tidak mau menikah dan mau memutus riwayat keluarga Ninomiya sampai di dia saja. Aku tau Nino masih muda ketika mengatakan itu. Dan aku juga tau, kalau Nino punya hubungan dengan perempuan, perempuan itu pasti berharap dinikahi. Nino pasti tau. Aku hanya benci Nino mengatakan sesuatu seenaknya.

Mungkin Nino dan kita semua tidak sadar bahwa kalimat-kalimat yang pernah kita ucapkan bisa sangat mempengaruhi orang lain. Padahal kita sendiri tidak ingat pernah mengucapkan itu.

Nino berhenti menulis game nikki, pasti dengan alasan semacam itu. Atau sebenarnya Nino mulai sibuk dengan urusan pribadi yang tidak ingin diketahui orang lain.

Di variety show Jepang, mereka sering membicarakan image. Semacam saya tidak bisa melihat artis A menikah. Dia bukan tipe orang yang cocok menikah. Image? Image yang mereka bangun membuat pilihan mereka dibatasi. Atau menikah ternyata punya image sendiri. Suami yang bekerja, istri yang mengasuh anak, dsb. Ketika image itu menyimpang, berarti bukan ‘pernikahan’ lagi sebutannya, entah apa.

Berdasarkan itu, Nino tidak punya image sebagai seorang suami. Tapi Nino pernah bilang seiring bertambahnya umur, orang akan beradaptasi dengan sendirinya. Aku percaya Nino yang pernah bilang begitu adalah orang yang mampu beradaptasi dan merusak imagenya sendiri. Meskipun dia sendiri bilang dia tidak mau ada orang mengatur hidupnya dan kalaupun harus menikah, dia mau menikah dengan orang yang membiarkan dia melakukan apa yang dia mau. Apakah Nino akan berubah?

Kalau saja Nino suatu saat menikah, aku tidak tau perubahan apa yang akan terjadi pada pikiranku. Pikiranku yang sudah cukup dipengaruhi pemikiran Nino dan kata-katanya. Aku merasa Nino berbohong, mengkhianati kata-katanya sendiri atau dirinya di masa muda. Mungkin Nino yang tadinya kulihat berwarna hijau berubah menjadi kuning. Nino yang kukenal adalah Nino yang independen dan bebas melakukan apa pun yang dia mau. Nino yang tidak perduli tentang nama baik dan malah melemparkan komentar sarkas tentang tetek bengek itu. Nino yang nyaman melakukan apapun di dalam kandangnya, yang bangga dengan dirinya sendiri. Pernikahan akan mengubah Nino. Atau Nino akan mengubah image pernikahan.

Nino yang sadar akan ini pernah berkata bahwa setiap orang mengagumi bayangan. Pekerjaan idol seperti dia adalah menjual mimpi.

Kita memberi label tertentu terhadap orang yang kita kagumi. Kemudian tanpa sadar kita membuatnya hidup di dalam imajinasi kita. Padahal dia pun hidup di dalam realitas, dimana dia terpengaruh orang lain. Meskipun begitu, sepertinya Nino yang tidak punya tujuan hidup yang jelas akan tetap berjalan mengikuti ke mana arah angin membawanya. Membiarkan dirinya dikagumi dan diberi label. Membatasinya dari menjadi manusia yang hidup di dalam realitas. Mematikan dirinya untuk terus bermain di dalam imajinasi para pengagumnya.

Sampai kapan Nino akan menjadi tawanan para pengagumnya? Atau perlukah kita menghancurkan jeruji untuk terbang menjadi apapun yang kita mau, tanpa dilabeli apapun oleh orang lain? Merusak ekspektasi dan membuktikan kebebasan yang kita miliki?

Tapi Nino, dan Arashi, bangga menjadi tawanan. Jika menjadi tawanan bisa membuat orang lain bahagia, dia pun akan bahagia. Itu lebih baik daripada terbang entah kemana tanpa siapapun mengenal kita dan mempunyai harapan terhadap kita, sendirian di atas sana tanpa tujuan jelas. Setidaknya di dalam jeruji yang hangat itu, setiap hari dia mendapat makanan meskipun setiap hari pula dia harus menghidupkan ekspektasi orang lain. Paradoks. Siapa yang tidak hidup dalam paradoks?

Tapi itu benar. Jika musim dingin tiba dan taman-taman yang biasa kita datangi untuk mengistirahatkan diri dalam kebebasan diselimuti salju, penjara jauh lebih hangat bagi kita.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar