Jumat, 28 Februari 2014

S.O.S


I am in serious trouble.
Aku tak bisa melihat apa pun di depan ku sekarang.
Segalanya gelap dan membingungkan.
Kepada manusia mana aku harus mengatakan segala perasaanku sekarang?

Aku gagal meraba masalahku.
Segalanya terulang, terulang terus, aku tak berdaya.
Kepada siapa lagu depresi ini harus kuperdengarkan?
Dari fisik yang pandai bersandiwara.

Apakah aku mengenal diriku sendiri?
Begitu mudah rasa naik dan jatuh begini.
Apakah sesungguhnya jalanku ada?
Aku ingin hidup, aku masih ingin hidup.

Kini kusadari lagi, aku kesepian, di sini sepi sekali.
Di hari-hari ketika tawa merekah dari wajahku, sisi diri yang kesepian ada di sini.

Segalanya berulang, semakin dekat hari semakin parah aku tersesat dalam labirinku sendiri.
Kau dimana? Di saat aku sangat membutuhkanmu.
Kenapa kau pergi tanpa aku tau perasaanmu yang sesungguhnya?
Di sini jiwaku berteriak, aku kesepian!

Dunia masih begitu luas untuk kujelajahi.
Bagi seorang pengecut sepertiku, segalanya tak berarti.
Apakah sesungguhnya aku mengenal diriku sendiri?

Andai aku bisa jujur, meneriakkan keluar segala yang ada di dalam sini.
Andai aku jujur, adakah yang akan berubah?
Aku tak siap menerima segala perubahan.
Bagi si pengecut ini, perubahan dan kebisingan sama mengganggunya.

Kenapa? Aku pun tak paham.
Kata-kata semangat dari mereka membuatku merasa berarti.
Ketika rasa putus asa begitu dalam, aku berharap seseorang meminjamkan tangannya.
Membantuku keluar dari lubang keputus asaan itu.

Mereka tak mengenalku, mereka tak pernah paham.
Begitu pula diriku sendiri.
Mengapa aku membiarkan diri tenggelam di dalam masalah ini?
Aku tak paham.

Mengapa ada perasaan campur aduk yang mengerikan jika segalanya hancur?
Aku menghancurkan jalan yang kubangun sendiri.
Seakan aku ingin membuktikan segalanya kontingen.
Jadi aku tak pernah punya aku yang statis.

I am in serious trouble.
SOS.
Tuhan, aku mendengar rayuan setan.
Dia bilang, aku tak berdaya kalau pun aku tak ikut jalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar