“Hidupmu sempurna. Meski tidak begitu kaya, kau punya
kebahagiaan dan perhatian. Kau beruntung, lebih beruntung daripada aku.”
Aku teringat kata-kata temanku di jalan pulang tadi. Yah,
dia benar. Banyak orang melihat kehidupanku sebagai kehidupan yang sempurna. Bahkan
ada yang bilang,
“Aku nggak berani berteman dengan dia. Dia terlalu perfect
dan cool.”
Aku tak paham. Tapi aku paham. Apa mereka serius?
“kau penuh keceriaan. Kau pasti tak paham permasalahanku.”
Apa mereka serius?
Hari ini aku menghubungi beberapa teman dekatku, mereka yang
sangat kupercaya. Tak ada satu pun yang punya waktu untuk meresponku.
Ya, kehidupanku mungkin memang sempurna. Segala perhatian
kumiliki. Sampai-sampai aku tak punya celah untuk menampakkan
ketidaksempurnaanku. Segalanya kesempurnaan dan perhatian orang-orang menekanku
terus, sehingga aku tenggelam dalam rasa sepi yang dalam.
Hari ini aku minum habis semua pil tidur di dalam botol itu.
Botol yang tanpa sadar sering kulukis sketsanya di kertas ketika aku bosan. Ya,
tanpa sadar. Aku ingin tidur hari ini. Tidur panjang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar