Senin, 10 November 2014

Malam Merindukan Bayangan

Rindu ini menyesak
Seakan segera meledak
Di batas pandang kulihat bayangan yang tak pernah bisa kugapai
Seperti bintang, kehadiran yang kedipannya menyiksa waktu
"apa sepersekian detik selanjutnya masih berkedip?"
Dan rinduku seperti bintang yang kian membesar
Untuk siap meledak menjemput akhir masanya
Apakah segera segalanya akan berakhir?
Dalam puncak rindu apakah ketiadaan menanti?
Ataukah ia akan menyusut perlahan dan tanpa disadari hilang dan mati?

Malam, kuluangkan waktu untuk merindu
Pada bayangan yang kian menghilang
Yang kian tak kurasa hadirnya
Malam merindukan bayangan
Yang kian lebur dengan kegelapan
Hingga cahaya bulan kembali bersama sepi
Bayangan telah hilang dalam kegelapan malam
Hilang dalam penyatuan
Aku tak pernah menyadarinya
Hingga bulan datang menyelimuti sunyi

Jumat, 07 November 2014

Untuk Tidak Saling Menyakiti

hei hei hei, tunggu...
apa aku kejam?
begini, ada luka makanya kalau kau sentuh bagian itu, tentu aku bereaksi
hei!
jangan bicara soal sepi padaku ya..
aku sudah melewati beberapa waktu, dan akhirnya aku sadar bahwa..
bahwa apa?

bahwa manusia itu hidup hanya sendirian saja.
tak ada yang bisa memahami.
negative?
katamu saja.
aku tak akan melabelkan apa pun. kalau kubilang nasib, bagus tidak ya?

teman yang kuberitaukan segalanya?
pernah beberapa kali kucoba mempercayakan pikiran dan perasaanku pada beberapa orang.
tapi lihatlah,
mereka pada akhirnya tidak menyukaiku ketika tau apa yang ada di pikiran dan perasaanku.
mungkin mereka punya luka juga?

pada akhirnya karna luka adalah keniscayaan,
hubungan antar manusia pun berjarak.
agar apa?

agar manusia bisa saling menjaga untuk tidak menyakiti.

Jika Kematian Datang..

"kalau kematian datang padamu saat ini, apa kau siap?"

jika itu sudah terjadi apa boleh buat.
akan ada kebahagiaan karna aku sudah terbebas dari beban dunia, tapi tentu saja pertanggungjawaban menantiku.
tak bisa kubayangkan seberapa besar penyesalanku saat itu.
aku ingin menjadi orang beriman yang lebih meyakini kebaikanNya.
karna sungguh IMAN ITU PERCAYA.
Bagaimana kukatakan aku percaya jika masih ada yang kuragukan dariNya?
oh demi Tuhan
oh demi Tuhan, ajarkan aku tuan..
hamba ini

dan mengapa ada kesulitan?
iman tercemari oleh kecintaan dan kefokusan pada dunia
pada hal yang fana
aku yang sekarang
dan Tuhan, apa aku bodoh jika aku selalu percaya padahal tak ada apa pun yang berubah dariku?
apa itu bodoh
kalau memang bodoh senikmat itu, apa salahnya?


Minna bai bai

Minna bai bai,

pengen banget gua ngomong gitu.

apakah gua sebenernya sedang menjadi orang lain?

well, gua nggak tau.

Yang pasti,

yang pasti..

kontingensi yang selalu terjadi pada Jean Paul Sartre,

itu BENERAN terjadi sama gua.

jadi yaa, mending, mending?

"bai bai minna"

sebenernya itu ga semudah itu sih

apa sih yang bikin ga mudah?

ego mungkin?

MINNA BAI BAI

MUKASHI NO ATASHI BAI BAI!

Akan kujemput masa depan yang baru

dengan sisa-sisa kekuatan kemarin yang masih sangat labil

tak akan sepenuhnya mungkin,

tapi ingin sekali ku katakan,

"sayonara.."