Aku di fase kehilangan. Sehari-hari mencari apa yang harus
kulakukan. Berpikir ingin melakukan A tapi ketika kulakukan tak ada yang
benar-benar bisa kunikmati lagi. Mungkin aku sedang dikontrol oleh sesuatu di
dalam tubuhku, tapi aku tidak kehilangan keingintahuan tentang apa yang
sebenarnya terjadi dengan orang-orang yang mengalami ini.
Setelah bertekad balas dendam dengan kehidupan yang dulu
kuhancurkan, memegang komitmen terhadap diri sendiri, berperang dengan
toleransi terhadap manusia dan hukum sosial sialan, berkutat dengan tanggung
jawab pribadi dan kelompok, demi tuhan, aku merasa seperti badut. Aku benci
semua orang yang aku ajak bicara. Tapi itu artinya aku benci diriku sendiri
yang hanya peduli pada diri sendiri. Aku benci semuanya. Aku hampir kehilangan
sensasi. Inilah yang terbaik, kupikir. Apa-apaan? Apa ini?
Sepertinya aku perlu melepas pikiran baikku tentang orang
lain. Ada garis jelas dan tebal yang harus kubuat antara aku dan orang-orang
yang berhubungan denganku. Aku yang lama harus mati. Tapi aku harus bersiap
dengan kehilangan simpati dari orang lain, aku akan jadi monster yang mereka
benci. Aku terlalu takut. Aku takut rusak seperti dulu lagi. Kerusakan yang
terjadi ketika aku sedang memegang sebuah komitmen terhadap diri sendiri adalah
yang terburuk.
Aku akan berhenti percaya pada orang lain dan diriku
sendiri. Sepertinya aku akan memperlakukan semua peranku hanya sebagai peran,
yang pada beberapa tempat bisa kulepas. Tapi itu artinya aku akan kehilangan
diri sendiri. Aku benci. Apa yang kubenci?
Oh semoga aku bisa tetap terlihat normal sampai aku mati
nanti. Jika tidak, aku tidak tau hutan mana yang aman untuk kutinggali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar