Minggu, 18 Maret 2018

0.0.0

Aku di fase kehilangan. Sehari-hari mencari apa yang harus kulakukan. Berpikir ingin melakukan A tapi ketika kulakukan tak ada yang benar-benar bisa kunikmati lagi. Mungkin aku sedang dikontrol oleh sesuatu di dalam tubuhku, tapi aku tidak kehilangan keingintahuan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan orang-orang yang mengalami ini.

Setelah bertekad balas dendam dengan kehidupan yang dulu kuhancurkan, memegang komitmen terhadap diri sendiri, berperang dengan toleransi terhadap manusia dan hukum sosial sialan, berkutat dengan tanggung jawab pribadi dan kelompok, demi tuhan, aku merasa seperti badut. Aku benci semua orang yang aku ajak bicara. Tapi itu artinya aku benci diriku sendiri yang hanya peduli pada diri sendiri. Aku benci semuanya. Aku hampir kehilangan sensasi. Inilah yang terbaik, kupikir. Apa-apaan? Apa ini?

Sepertinya aku perlu melepas pikiran baikku tentang orang lain. Ada garis jelas dan tebal yang harus kubuat antara aku dan orang-orang yang berhubungan denganku. Aku yang lama harus mati. Tapi aku harus bersiap dengan kehilangan simpati dari orang lain, aku akan jadi monster yang mereka benci. Aku terlalu takut. Aku takut rusak seperti dulu lagi. Kerusakan yang terjadi ketika aku sedang memegang sebuah komitmen terhadap diri sendiri adalah yang terburuk.

Aku akan berhenti percaya pada orang lain dan diriku sendiri. Sepertinya aku akan memperlakukan semua peranku hanya sebagai peran, yang pada beberapa tempat bisa kulepas. Tapi itu artinya aku akan kehilangan diri sendiri. Aku benci. Apa yang kubenci?

Oh semoga aku bisa tetap terlihat normal sampai aku mati nanti. Jika tidak, aku tidak tau hutan mana yang aman untuk kutinggali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar