Minggu, 26 Januari 2014

Fear


Hidup adalah pilihan, bukan?
Ketakutan..
Dan tak pernah tau apakah mereka sama merasakannya.

Ketika tau apa yang ada di dalam tubuh kita menciptakan kepribadian kita,
DNA, alam bawah sadar,
sifat-sifat apa yang diturunkan dari orang tua kita, pengalaman masa lalu yang mempengaruhi sikap kita di masa kini,
apa yang kita baca, apa yang kita dengar, apa yang kita tonton dan lihat,
siapa teman-teman kita,
berpengaruh pada siapakah diri kita sekarang dan sedang menjadi bagaimana.
Apakah sendiri aku ketakutan?
Sebuah kenyataan yang mengatakan “engkau bukan apa-apa”

Suara itu datang dari segala arah,
dari angin yang berhembus, udara yang kita hirup,
pohon-pohon yang daunnya jatuh, awan-awan yang berarak,
anak-anak kecil yang berlarian,
segalanya…

Segala kesombongan karna titel yang dipunyai, rumah yang megah,
status sosial dalam masyarakat, prestasi di sekolah,
semuanya diinjak-injak oleh rasa takut yang mulai menyebar..
Aku?
Bahkan dalam kondisi ekstrim, yang terucap di hati adalah kata “takut” tanpa “aku” di depannya.
Selanjutnya apa yang harus dilakukan?

Hidup adalah aksi kita memilih apa yang akan menjadikan kita Apa.
Dan karena itu, DIA memberi buku petunjuk agar kita terkontrol menjadi Apa yang huruf  “A”nya paling besar.
Karena “engkau bukan apa-apa” di bawah takdir yang penuh tanda tanya.

Tuhan..
NamaNya, ketika disebut terasa sangat berat di lidah, bahkan di hati..
Sebuah nama yang terlalu besar bagi si orang beriman,
nama yang mendatangkan getaran ketika disebutkan.
Takut..
Ketakutan yang menyebar ketika melihat dan mengetahui segalanya..
Tidakkah tiba masamu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar