Sabtu, 02 Maret 2013

Kau Merusak Hariku

Aku belajar menikmati hal-hal yang dulu kuratapi
Aku berusaha menggantinya dengan hal yang benar-benar berlawanan
Aku sudah bosan pada semuanya, karna itulah

Stres dan menyesali hal yang sengaja kutinggalkan demi harga diri dan tetek bengek egioisme diri lainnya
Menyesali hal-hal di belakang,
hal-hal yang pernah kulakukan
Sudah cukup

Sebesar apapun aku merugi,
aku tak ingin lagi menyesali apapun yang sudah kupilih
Buang waktu!

Menyesali takdir?
Menyesali langkahku?
Memikirkan orang lain terus-terusan?!
Buat apa buang waktu begitu?!

Waktuku akan segera habis,
kalau setengah-setengah memilih jalan, aku pasti akan menyesal
Kalau aku ingin mengorbankan diriku untuk dunia, akan kulakukan sepenuhnya
Kalau tidak, maka untuk apa buang waktu?

Kau merusak hariku
Aku yang dulu pasti akan sangat tersiksa
Dan sekarang akan kunikmati semauku
Aku ingin tak ada orang lain yang mampu menaik dan merendahkan perasaanku
Akulah raja yang mengontrol rasaku sendiri!

Akan kunikmati
Aku belajar untuk menikmati..

Dan jangan pikir bisa masuk dalam ruangku
Ini ruangku sendiri

Jumat, 01 Maret 2013

Muak


Apakah aku tak pandai bersyukur Tuhan?
Apakah aku terlalu merasa paling benar?

Bersyukur sekali bertemu dengan orang seperti mereka berdua
Mungkin orang seperti mereka ada cukup banyak di dunia ini,
tapi entah bagaimana aku tak bisa mengenal mereka dengan dekat

Seandainya mereka-mereka itu mau kuajak bergabung denganku di jalanNya
JalanNya yang kumaksud adalah jalan yang jelas dan bukan basa-basi
Maka tanpa ragu,
aku akan mengorbankan kehidupanku untuk fokus memenangkan agamaNya!
Karna tidak ada yang ingin kulakukan di dunia ini selain itu!

Kalau mereka di luar bilang aku munafik dan bodoh,
aku tak perduli

Akhir-akhir ini aku sedang jenuh sekali dan benci dengan segala aktivitas kuliahku
Seperti orang bodoh, aku sibukkan diriku dengan hal yang apa gunanya buat dunia yang sudah rusak seperti sekarang
Berguna katamu?
berguna apanya?
Berguna dalam menyempurnakan tatanan dunia yang sudah membusuk ini?
Jangan main-main!

“Kalau begitu Levi, kenapa kau tidak melakukan hal yang kau anggap benar saja daripada kau terus bersumpah serapah dan mengeluh begitu?”
Apa yang bisa kulakukan seorang diri?
Bunuh diri?
Aku sebodoh itu apa?

Yang kulakukan sekarang adalah..
Membuat orang-orang yang berjasa padaku puas,
setidaknya itu, aku perlu bayar hutang
Oh, aku muak sekali
Tak terlihatkah dari sikapku menjalani hidup selama ini?

Karna belum ada kesempatan bagiku bermain dengan serius, menjalankan tugasku,
yang kulakukan hanyalah bermain dengan sangat santai dan cuek!


Apatis



Aku yang sekarang

Beberapa hari yang lalu hingga hari ini,
kata-kata beberapa orang terus terngiang di kepalaku
Aku penasaran dengan identitasku sendiri
Aku berusaha mengenal diriku sendiri, dan mau bagaimana aku menjalani hidup

Dari kerumitan idealisme yang terlalu besar
Yang ditertawakan orang-orang….
Dari keinginan merubah dunia dengan gebrakan yang besar
Yang ditertawakan orang

Melakukan hal yang kecil?
Sialan, aku bisa stress dan terus-terusan berteriak JENUH!

Aku bukan manusia yang puas dengan kehidupan yang sempurna dari kecil,
punya prestasi bagus di sekolah,
menikah dengan lelaki mapan,
punya anak yang baik
meninggal dengan tenang
Woy, apa-apaan?!

Aku bukan manusia yang dilahirkan dengan keinginan “sekecil” itu
Kalau aku tak melakukan satu saja gebrakan yang besar untuk dunia,
semestinya kesenangan-kesenangan dunia ini aku nikmati dengan semaksimal mungkin
Kalau aku benar-benar tak melakukannya,
karna terlalu stress dengan tertawaan orang lain padaku,
dan kata-kata “tidak mungkin” dari mereka yang dialamatkan pada cita-citaku satu-satunya itu
Maka buat apa aku hidup?
Wajarlah setiap harinya aku hanya berteriak JENUH
wajar sekali!
Wajarlah setiap harinya aku hanya mencari permainan yang menghibur hatiku saja
Dan untuk apa yang terjadi pada dunia, terserah!
Dunia bukan urusanku lagi!
Kalian semua yang mengatakan padaku “tidak mungkin”

Boleh saja semua orang menjauhiku karna keseriusanku pada idealismeku yang tak masuk akal katamu!
Boleh saja, aku tak butuh orang-orang kerdil seperti itu!
Dan kalau hingga seterusnya aku tak mampu menemukan orang-orang yang sejalan denganku,
maka aku akan selamanya hidup tanpa memikirkan apapun kecuali diriku sendiri,
melakukan apapun yang kusukai!
Bukan semata karna aku terlahir sebagai apatis
Aku terlahir sebagai idealis
Dan aku bertumbuh menjadi apatis

Jangan sok peduli pada orang lain, urus saja urusanmu sendiri

Dulu, aku ingin sekali merubah dunia
Sekarang, aku tak peduli lagi pada dunia dan segala isinya
Terserah!
Lakukan sesukamu,
aku tak akan mengganggumu lagi

Tapi jika waktunya benar-benar tiba,
dan Tuhan mengirimkanku teman yang sejalan denganku,
aku akan membayar keyakinanku dengan nyawaku!
Dan menemukan diriku yang dulu lagi..